CERITA-CERITA TENTANG TEMAN-TEMAN DI MALANG DAN GUNUNG BROMO

Iya langsung saja, sebelumnya saya sudah menulis sebagian cerita saya waktu di Malang, dan itu bahkan belum separuh dari perjalanan saya, mungkin ada beberapa yang terlewatkan, maaf kalau emang begitu.

Hari kedua di Malang tepatnya, teman-teman saya yang bernama Pele dan mas Yoppy yang juga seorang calon wisudawan tampan dan asik asal Malang ini mengajak saya untuk mengunjungi gunung Bromo dan menikmati sunrise disana, okay langsung saya terima dengan rasa syukur kepada tuhan YME, ini serius. Karna setahu saya waktu itu gunung Bromo dan sekitarnya sedang bagus-bagusnya, dan biaya untuk berwisata ke gunung Bromo bisa memakan biaya dengan kisaran harga Rp. 350.000 sampai Rp.900.000/ manusia, nominal Rp.900.000 saya dapatkan ketika saya baru sampai di Malang pukul 4 pagi berdasarkan penawaran seorang bapak supir angkot di Malang, iya, jam 4 pagi.

Memang rencana awal saya ke Malang adalah untuk mengunjungi tempat-tempat wisatanya dan Bromo adalah salah satunya, tapi 900.000 rupiah untuk seorang backpacker pelit seperti saya ini adalah jumlah yang sangat besar, mimpi saya untuk ke Bromo pun sempat sirna dihari pertama saya di Malang, namun semua itu berubah berkat bang Pele, mas Yoppy dan mas Chris. silahkan di follow instagramnya, galeri instagram mereka semua ini okay punya.

https://www.instagram.com/p/BI-MhFRD44_/?taken-by=mrzkihi

Rencana perjalanan kita bakalan dimulai pukul 1 pagi, Malang waktu itu dilengkapi dengan hujan seharian yang membuat saya juga tertidur seharian. Okay sampai lah jam 1 pagi dengan sempurna tepatnya pada tanggal 28 Juli 2016. Setelah cuci muka sekaligus sikat gigi dan semua sudah berkumpul kami berempat siap menempuh perjalanan selama sekitar 2 jam menuju Bromo Sunrise View Point, dan tidak lupa sebelum berangkat kami membeli cemilan atau yang biasa orang-orang keren sebut dengan snack, karna yang saya tahu di dekat Bromo sana snack cukup mahal harganya, dengan keadaan tidak mau rugi saya mempersiapkan perbekalan.

Perjalanan kami tempuh dengan menggunakan 2 buah motor, karna kalau 1 saja tidak akan cukup untuk kami berempat. Oh ya pastikan kalian-kalian memakai baju hangat atau jaket, kalau bisa berlapis-lapis, karna diperjalanan menuju Bromo akan terasa sangat dingin, dan jangan lupa untuk membawa masker, percayalah, kalian akan membutuhkannya.

Sesampainya di Bromo Sunrise View Point tepatnya pukul 3 pagi lebih, kita lanjutkan dengan ngopi-ngopi di salah satu warung yang ada disitu, waktu itu suasananya cukup terasa ramai, setelah berbincang bincang dengan salah satu traveler mancanegara saya mendapati informasi kalau saat itu banyak negara di Eropa sedang Libur panjang contohnya Holland dan Belgia.

IMG_8653

Sekitar 1 jam lebih ngobrol dan orang-orang disekitar sudah mulai menaiki tangga menuju Sunrise View Point kami pun menyudahi sesi ngopi-ngopi manis ini. Oh ya salah satu dari sekian banyak hal yang paling saya sukai disini adalah kebersihannya, mungkin karna saya tinggal dikota dimana orang-orang menyekiankan kebersihan, jadi saya jarang melihat tempat wisata yang begitu bersih, dan semua tempat wisata yang saya kunjungi selama saya traveling di Jogja, Malang dan Bandung sangat bersih dan terawat. TOP!

Cukup dengan kebersihan. Sekitar pukul 4 pagi lebih saya dan teman-teman saya sudah di Sunrise View Point dan disambut dengan siluet dari pancaran sang surya, keren.

IMG_8673

Suhu waktu itu saya lihat 10 derajat selsius di hape saya, itu sangat dingin apalagi untuk saya yang biasa hidup dalam keadaan kepanasan. Suasana waktu itu sangat ramai namun tidak rusuh, tertib, dan nyaman, semua khusyuk menikmati sang mentari terbit di timur.

IMG_8675

Saran saya ketika menikmati sunrise atau bahasa asing nya mentari terbit jangan terlalu sibuk mengambil foto dan lupa untuk benar-benar menikmati nikmat tuhan yang satu ini, manjakanlah mata dan otakmu saat itu.

IMG_8675

IMG_8700

IMG_8800

IMG_8760

Setelah merasa cukup menikmati sunrise dan foto-foto di Sunrise View Point kami melanjutkan perjalanan ke padang pasir di bawah kaki gunung Bromo, saat kami turun embun masih cukup menutupi pemandangan.

IMG_8816

Setelah embun reda saya dan bang Pele lanjut mendaki menuju puncak gunung Bromo.

IMG_8819Tetangga setia gunung Bromo.

IMG_8837

IMG_8839

IMG_8844

Pemandangan dari puncak Bromo

Puas menikmati kenyataan kalau saya berada dipuncak gunung Bromo perjalanan pun kami lanjutkan kembali, kali ini menuju bukit Teletabis, iya, itu kata mereka yang pernah kesini.

IMG_8856Foto mas Yoppy dan mas Christ

IMG_8863

Merasa cukup berfoto-foto dan menikmati pemandangan sekitar bukit Telletubbies kamipun berencana pulang dikarenakan hari mulai terasa panas, dan kami cukup lelah karna perjalanan yang cukup jauh dan begadang semalaman, sisa-sisa tenaga akan kami gunakan untuk perjalanan pulang yang sama jauhnya dengan perjalanan pergi.

Sesampai di tempat kost saya dan teman-teman lanjut beristirahat dengan tenang sampai sore tiba, ditemani dengan hari yang gerimis.

Dikarenakan saat itu malam terkahir saya di Malang, mas Yoppy dan bang Pele mengajak saya untuk mengunjungi Puncak Paralayang di daerah Batu dan Alun-alun Batu Malang sekali lagi.

IMG_8892

Yap, itu sebagian besar dari kisah perjalanan saya di Malang, saya ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya untuk bang Pele alias Rizki yang teman saya dari kecil, Mas Yoppy yang sudah bawa saya kemana-mana, Mas Christ untuk jalan-jalannya, kalian lebih dari luar biasa, kapan-kapan kita jalan-jalan lebih jauh lagi dari gunung Bromo, sampai jumpa di lain kesempatan !



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: